cursor warna biru

Minggu, 17 Desember 2017

10 KIAT PERLANCAR KOMUNIKASI DENGAN PASANGAN (2)

 Ahad, 17 Desember 2017
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
# *Seri Harmonisasi Suami Isteri*

*10 KIAT PERLANCAR KOMUNIKASI DENGAN PASANGAN (2)*
5⃣ Aturan Kelima: Jadilah Pendengar yang Baik
Jangan menguasai komunikasi dengan terlalu banyak bicara dan tidak mau mendengar.
Suasana komunikasi menjadi tidak nyaman jika bercorak searah, dari suami ke istri, atau dari istri ke suami.
Satu pihak mendominasi pembicaraan dan yang lain hanya mendengarkan.
Hendaknya suami dan istri mampu menjadi pendengar yang baik bagi pasangannya.
Kadang dijumpai gaya komunikasi yang sangat dominan pada satu pihak, sehingga membuat pihak lainnya menjadi tidak berdaya dan tidak bisa mengungkapkan keinginan serta pendapatnya.
6⃣ Aturan Keenam: Jangan Menyakiti Hati Pasangan
Komunikasi akan membuat bahagia, apabila dilakukan dengan penuh kelegaan. Tidak ada kalimat dan gaya bahasa yang menyakiti hati pasangan, atau menyinggung perasaannya.
Walaupun rutin berkomunikasi, namun ketika dilakukan dengan arogan, banyak umpatan, banyak kritikan, dengan cara dan gaya yang menyinggung perasaan, maka justru akan semakin menambah parah persoalan keluarga.
Suami dan istri hendaknya saling menjaga agar kedua belah pihak saling menghormati, saling menghargai, saling mengerti, saling memahami, walaupun dalam komunikasi kadang dijumpai perbedaan keinginan serta perbedaan pendapat.
7⃣ Aturan Ketujuh: Memilih Waktu, Tempat dan Suasana
Sesungguhnya komunikasi bisa dilakukan kapanpun dan dimana pun.
Namun komunikasi akan lebih nyaman apabila dilakukan pada waktu yang tepat, tempat yang kondusif dan suasana yang mendukung.
Pilih waktu, suasana dan tempat yang tepat untuk mendukung kelancaran berkomunikasi, terutama apabila materi komunikasi menyangkut hal yang sangat serius atau hal-hal yang besar.
Suami dan istri harus pandai menentukan, untuk berbincang tentang sesuatu tema, dilakukan kapan, di mana dan dalam suasana seperti apa.
Jika memilih waktu, tempat dan suasana yang tidak tepat, akan menjadi kendala yang menghalangi kehangatan komunikasi.
8⃣ Aturan Kedelapan: Jauhi Kritikan dan Celaan
Tidak layak bagi suami dan istri untuk mengkritik dan mencela pasangan. Bukan berarti Anda dan pasangan kebal kritik, namun kritikan dan celaan hanya akan menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Pada dasarnya suami tidak suka dikritik dan dicela oleh istri, demikian pula pada dasarnya istri tidak suka dikritik dan dicela oleh suami.
9⃣ Aturan Kesembilan: Perbanyak Menggunakan Tiga Kata Ajaib
Ada tiga kata ajaib, yang apabila Anda sering menggunakannya, akan menimbulkan suasana yang menyenangkan dalam interaksi dalam keluarga.
Tiga kata ajaib itu adalah: *maaf, tolong dan terima kasih*.
Sepertinya sangat sederhana, namun tidak banyak keluarga menerapkannya. Ada keluarga yang sangat miskin tiga kosa kata ajaib tersebut.
Kadang orang berpikir, maaf hanyalah kata bagi orang yang bersalah. Padahal maaf adalah bahasa cinta.
Bahasa komunikasi yang melegakan jiwa. Tidak perlu rumit berpikir, salahku apa? Mengapa harus mengucapkan kata maaf?
Lakukan saja. Perbanyak kata maaf, tolong dan terimakasih dalam komunikasi dengan pasangan tercinta. Anda akan merasakan hasilnya.
 Aturan Kesepuluh: Tegaskan Sikap, Bahwa Anda Mencintainya
Pasangan suami istri semestinya berada dalam suasana saling mencintai dan saling menyayangi dengan sepenuh hati. Apapun yang sedang terjadi, pertegas sikap Anda, bahwa Anda mencintainya.
Dalam situasi lapang ekonomi maupun sulit ekonomi, dalam keadaan tanpa masalah maupun sedang banyak masalah, suami istri tetap harus saling mencintai dan menyayangi.
Pertegas sikap cinta Anda, dan biarkan pasangan Anda mengerti dan meyakini bahwa Anda sangat mencintai dan memerlukannya.
Disarikan dari buku Wonderful Couple, Cahyadi Takariawan
# *Ayah Adhi & Ibu Ummu*
# *RKI Setiabudi*
# *Ketahanan Keluarga*

Yuk *Like* and *Follow FP RKI Setiabudi*
‎https://m.facebook.com/rki.setiabudi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar tapi dengan bahasa yang sopan!
Orang Indonesia adalah orang berbudaya malu. Jangan sampai malu-maluin!